Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung melalui Pusat Pengembangan Wilayah dan Teknologi Lingkungan Hidup mengadakan kembali Webinar mengenai Sakola Desa, setelah sukses sebelumnya melalui Sakola Desa Series Pertama selama enam bulan, Hari Rabu 30 Agustus 2023, mereka telah sukses melaksanakan Webinar Sakola Desa lanjutan dengan judul “KAMERA DAN KREATIVITAS: MEREKAM PERUBAHAN DESA MELALUI LENSA”.

Berbeda dengan Webinar sebelumnya, webinar kali ini narasumber didatangkan secara luring sehingga narasumber dan pemantik dapat berkomunikasi secara langsung dan diikuti oleh peserta webinar secara online. Narasumber webinar ini diisi oleh expert dan senior fotografi Ir. Gunawan Wibisana, MSP, MM, LRPS. PSA Anggota senior PAF (Perhimpunan Amatir Foto), LFCN (Lembaga Fotografi Candra Naya), serta seorang senior perencana wilayah dan kota, dan dimoderatori oleh Dr. Imam Indratno selaku kepala Pusat Pengembangan Wilayah dan Teknologi Lingkungan Hidup.

Webinar ini dimulai dengan definisi desa dan bagaimana arah pembangunan desa menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional hingga manda-mandat pembangunan desa sesuai dengan undang-undang desa. Fotografi dalam konteks tersebut dapat digunakan sebagai medium ideal untuk membagikan informasi, terutama mengenai kondisi lingkungan dan apa yang ada di balik lingkungan tersebut. Kemudian materi dilanjutkan dengan menekankan pada teori dan teknik-teknik fotografi mulai dari pencahayaan, komposisi, ketajaman gambar, depth of field, momen, dan lainnya.

Menurut Gunawan Wibisana hal yang paling penting dalam fotografi dan kaitannya dengan desa dan perkembangannya adalah bagaimana kepekaan kita terhadap apa yang kita lihat dan rasakan, sehingga apa yang kita potret dapat menunjukkan makna yang mendalam. Fotografi adalah cara untuk meningkatkan kepekaan indera penglihatan dan lebih menghayati keindahan, keunikan dan problem alam dan manusia, sehingga kepekaan terhadap estetika atau keindahan dan masalah-masalah yang ada di desa dapat terdokumentasikan dan menjadi bukti yang bisa dijadikan sebagai bahan perubahan di desa.