Unisba Jadi Tuan Rumah Bimtek Kosabangsa dan Sosialisasi ‘Mahasiswa Berdampak 2025’: Dorong Kolaborasi Intelektual Menuju Indonesia Emas

Unisba Jadi Tuan Rumah Bimtek Kosabangsa dan Sosialisasi ‘Mahasiswa Berdampak 2025’: Dorong Kolaborasi Intelektual Menuju Indonesia Emas

Admin LPPM_2 Juni 20, 2025 Kegiatan LPPM, Kegiatan UNISBA

Universitas Islam Bandung (Unisba) dipercaya menjadi tuan rumah dalam gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk meningkatkan mutu penulisan proposal Program Kosabangsa dan kegiatan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk tahun anggaran 2025.

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Unisba dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, di bawah naungan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Acara diselenggarakan pada Kamis, 19 Juni 2025 di Aula Utama Unisba.

Dalam sambutannya, Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., menekankan pentingnya acara ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat ekosistem riset dan pengabdian masyarakat yang kolaboratif serta berdampak langsung. Ia mengingatkan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi tak hanya soal pendidikan dan penelitian, tetapi juga pengabdian yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Ia menyatakan, arah program-program ini sejalan dengan Asta Cita dan visi Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, Program Kosabangsa merupakan bentuk nyata transformasi sosial dari akar rumput, yang melibatkan peran aktif dosen, mahasiswa, dan masyarakat. Sementara itu, Program Mahasiswa Berdampak diharapkan melatih jiwa kepemimpinan dan empati mahasiswa agar menjadi motor penggerak perubahan sosial.

“Mahasiswa Berdampak adalah representasi tanggung jawab intelektual generasi muda, sekaligus proses pembentukan karakter pemimpin masa depan bangsa,” ujarnya.

Rektor juga mendorong agar mahasiswa tak hanya berperan pasif sebagai “mahasiswa kupu-kupu”, tetapi ikut aktif menjawab tantangan sosial. Ia berharap Bimtek ini dapat menjadi wadah pengasahan nalar kritis dan kemampuan ilmiah mahasiswa, demi kemajuan masyarakat.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dan mengajak perguruan tinggi untuk terus menyalakan semangat perubahan melalui Program Kosabangsa dan Mahasiswa Berdampak.

“Indonesia adalah negeri kaya potensi. Mari kita bangun dengan langkah-langkah sederhana tapi penuh makna,” ujarnya penuh semangat. Ia juga menekankan perlunya pengembangan ekonomi sirkular dengan pendekatan teknologi sederhana yang aplikatif di masyarakat.

Ia berharap panduan proposal yang dibagikan dalam Bimtek ini mampu memudahkan akses pendanaan hibah, dan menegaskan pentingnya penggunaan dana secara transparan dan akuntabel. LLDIKTI Wilayah IV akan melakukan monitoring ketat demi menjamin pelaksanaan program sesuai aturan yang berlaku.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek, Prof. Apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa Bimtek kali ini tidak hanya teknis, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi peningkatan kapasitas akademik dosen dan mahasiswa. Ia menyebut Program Kosabangsa sebagai salah satu program paling sukses yang telah disosialisasikan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk NTT, Surabaya, Surakarta, dan kini Bandung.

“Program ini menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan riil masyarakat. Kampus tidak lagi berdiri sebagai menara gading, tapi hadir di tengah persoalan sosial,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Program Mahasiswa Berdampak menempatkan mahasiswa sebagai subjek perubahan—mereka bukan hanya penerima, tapi pencetus solusi. Mahasiswa dianggap sebagai garda terdepan dalam membumikan literasi di bidang sosial, ekonomi, budaya, kesehatan, hingga iptek.

“Sinergi kampus, dosen, mahasiswa, dan masyarakat adalah kunci lahirnya solusi yang kontekstual dan berkelanjutan. Mari kobarkan semangat Kosabangsa dan Mahasiswa Berdampak untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan makmur,” tutupnya.

Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) sendiri merupakan strategi jitu yang memberi ruang bagi civitas akademika untuk ikut ambil bagian dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial melalui pendekatan kolaboratif dan ilmiah.

Dalam forum ini, dosen diharapkan mampu menyusun proposal unggulan yang relevan dan substansial, sementara mahasiswa diajak menjadi agen perubahan yang solutif dan berpikiran kritis.

Acara diikuti oleh peserta dari 83 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Barat dan Banten, yang terdiri atas dosen pelaksana Kosabangsa, dosen pendamping BEM, serta para ketua dan pengurus BEM. Rangkaian acara terbagi dalam tiga sesi panel diskusi, satu di antaranya khusus membahas Program Mahasiswa Berdampak, sementara dua sesi lainnya mengupas tuntas Program Kosabangsa.***

Komentar

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments