Kiat-Kiat atau Strategi Marketing menjadi Kunci untuk Meraih Kesuksesan Desa dalam Berkompetisi dikancah Nasional dan Global

Kiat-Kiat atau Strategi Marketing menjadi Kunci untuk Meraih Kesuksesan Desa dalam Berkompetisi dikancah Nasional dan Global

Admin LPPM_2 Oktober 11, 2023 Kegiatan LPPM, Kegiatan UNISBA, Pusat Pengembangan Wilayah dan Teknologi Lingkungan Hidup

LPPM UNISBA – Kang igun merupakan salah satu akademisi di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Unisba sekaligus menjadi penggerak komunitas yang berbasis kepada pengabdian masyarakat. Tahun 2006 hingga 2015 menjadi awal mula kang igun dalam mendampingi dan merintis 1 komunitas bernama Wallagri, serta terdapat 1 RW yang dikembangkannya. Hingga saat ini (sudah 18 tahun) fokus dibidang pengabdian masyarakat, kang igun memiliki 47 komunitas yang tersebar di 3 Kabupaten kota di Bandung Timur dengan beragam karya yang telah dihasilkannya, serta terdapat 1 komunitas (wallagri) yang sedang mengikuti ajang prestasi nasional Indonesia SDG’s Action Awards 2023 di Kementrian Bappenas yang sedang dalam proses penilaian Tahap II dan masuk dalam nominasi finalis.

Pada konteks materi yang disampaikan, Kang igun menjelaskan bahwa kiat-kiat atau strategi marketing menjadi kunci untuk meraih kesuksesan desa dalam berkompetisi dikancah nasional dan global. Terdapat Hal yang harus diperhatikan yang menjadi pegangan dasar dalam melaksanakan kiat-kiat marketing program pembangunan desa, diantaranya yaitu fokus kepada kuntungan dan waktu serta melakukan perubahan cara berfikir ke arah paradigma kreatif dan strategis. Disamping itu, Kang Igun menjabarkan, ada 6 kiat praktis yang dapat dilakukan dalam melaksanakan program pembangunan desa, diantaranya:

  1. Kekuatan planning, ciptakan konsep unik & branding product. Tentukan target, posisi dan segmentasi;

Ide atau branding yang ditawarkan harus memiliki keunikan dan mudah diingat oleh orang awam (contoh: Taman Kehati, Tangga budaya)

  1. Gunakan kata kunci keterhubungan pengerahan modal sosial;

Ide/branding yang ditawarkan memiliki hubungannya dengan pengerahan modal sosial (hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa), contoh: Ide 3R Sunda (Ririungan, rereongan, dan reureujeungan) masyarakat oedjoengberoeng

  1. Gunakan kata kunci keterhubungan paradigma/program pembangunan global;

Ide/konsep yang ditawarkan selaras dengan program pembangunan di Daerah (contoh: Kota Bandung memiliki program unggulan Buruan Sae, kemudian di integrasikan dengan konsep kampung hejo sae co-working space), terdapat

  1. Ciptakan diversifikasi kelompok tematik untuk membuka peluang pilihan penyerapan program (spasial dan sectoral);

fokus kepada yang ingin dikembangkan dan memiliki scoop kecil untuk memberikan dampak yang masif kepada wilayah disekitarnya dan melakukan kolaborasi pentahelix (contoh: kampung hejo sae co-working space berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung) / kolaborasi dengan masyarakat, Co-Working Space yang menjadi sarana untuk mengembangkan bakat masyarkat. Mulai dari tempat sanggar seni (sekolah benjang Indonesia), mengaji (Abatasa school), dan tempat edukasi pertanian (Praktek Buruan Sae)

  1. Ciptakan iklim kompetisi internal yang terkontrol dalam link match Pentahelix

Konsep/ide yang diciptakan harus memiliki dampingan yang kuat dan konsisten oleh beberapa ahli dibidangnya yang ada dalam stakeholder pentahelix.

  1. Berdayakan media promosi

Mengoptimalisasi berbagai event untuk mendorong eksistensi konsep yang telah dibuat (contoh: Pembangunan green waste IPAL sanimas dalam event citarum harum yang diintegrasikan dengan peresmian taman wallagri).

Komentar

Deprecated: Berkas Tema tanpa comments.php tidak digunakan lagi sejak versi 3.0.0 dan tidak tersedia penggantinya. Harap sertakan templat comments.php dalam tema Anda. in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 5581

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.